love in plores!!!

love in plores!!!
kampusQu

Minggu, 15 April 2012

Pengertian dan Definisi Ekonomi

Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.

ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien

PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat

Bila membicarakan tentang ekonomi, secara otomatis kita juga akan membicarakan mengenai ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahsa dan memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2. yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.

Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonom i sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasina sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pengertian ekonomi. Definisi ekonomi. Pengertian ekonomi menurut para ahli. Definisi ekonomi menurut para ahli. Ilmu ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut ahli. Ekonomi menurut para ahli.

Defenisi ekonomi. Pengertian ekonomi mikro. Pengertian perekonomian indonesia. Arti ekonomi. Defenisi ilmu ekonomi menurut para ahli. Pengertian sistem ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut beberapa ahli.

Teori ekonomi menurut para ahli. Arti ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomis. Pengertian perekonomian. Pengertian ekonomi makro menurut para ahli. Defenisi ekonomi menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi menurut ahli.

Pengertian ekonomi mikro dan makro. Ekonomi menurut ahli. Devinisi ekonomi. Pengertian kebutuhan menurut para ahli. Definisi ekonomi mikro menurut para ahli. Ilmu ekonomi menurut ahli. Pengertian ekonomi secara umum.

Pengertian ekonomi mikro menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi makro. Definisi perekonomian. Definisi ekonomi menurut ahli. Definisi perekonomian indonesia. Defenisi ilmu ekonomi menurut pakar ekonomi. Pengertian ekonomi menurut.

Arti ilmu ekonomi menurut para ahli. Pengertian produksi menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi para ahli. Pengertian ekonomi menurut ahli ekonomi. Pengertian ekonomi menurut pakar. Ekonomi makro menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi menurut paul samuelson.

Pakar ilmu ekonomi. Pengertian ekonomi mikro menurut ahli. Pengertian ekonomi internasional menurut para ahli. Pengertian ekonomi makro. Definisi kebutuhan menurut para ahli. Definisi ilmu ekonomi mikro. Pengertian makro ekonomi menurut para ahli.

Definisi ekonomi menurut beberapa ahli. Pengertian perekonomian menurut para ahli. Definisi ilmu ekonomi makro. Definisi ekonomi mikro. Pengertian ilmu ekonomi secara umum. Pengertian sumber ekonomi. Definisi ekonomi makro menurut para ahli.

Definisi ekonomis. Definisi definisi ekonomi. Pengertian sosial ekonomi menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi menurut ahli ekonomi. Pengertian ekonomi indonesia. Sistem ekonomi menurut para ahli. 10 pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli.

Pengertian ilmu ekonomi mikro. Definisi teori ekonomi menurut para ahli. Sumber sumber ekonomi. Ekonomi menurut beberapa ahli. Pengertian dan definisi ekonomi. Pengertian ekonomi mikro dan ekonomi makro. Pengertian ekonomi manajemen.

Pendapat para ahli tentang ilmu ekonomi. 10 pengertian ekonomi menurut para ahli. Pengertian makro. Pengertian ekonomi menurut pakar ekonomi. Pengertian tentang ekonomi. Pengertian ilmu ekonomi makro menurut para ahli. Penertian ekonomi.

Definisi perekonomian indonesia menurut para ahli. Pengertian ekonomi masyarakat. 10 definisi ekonomi. Pengertian ilmu ekonomi menurut. Pengertian ekonomis menurut para ahli. Definisi ekonomi makro. Perekonomian menurut para ahli.

Teori ekonomi mikro menurut para ahli. Pengertian home industri menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut bahasa dan ilmu ekonomi. Definisi ekonomi menurut ahli ekonomi. 10 definisi ilmu ekonomi menurut berbagai pakar ekonomi. Pegertian ekonomi. Pendapat para ahli tentang ekonomi.

Pengertian ekonomi secara khusus. Definisi ilmu ekonomi para ahli. Definisi ekonomi para ahli. Pengertian ekonomi umum. Definisi ekonomi menurut pakar. Ekonomi definisi. Ekonomi mikro menurut para ahli.

Management Functions

Increasingly, good practice points to incorporating stakeholder
engagement activities into a company’s environmental and social
management system. In practice this means making its management
systematic by integrating it with core business activities. To
achieve this, managers will need to identify critical points in the
life of the project where stakeholder engagement will be needed,
and determine who will deliver these actions and how they can be
integrated with core business functions. This involves trying to
work out how best to deliver and integrate a number of different
aspects of engagement discussed in the previous sections, including:

■ ongoing stakeholder analysis and the assessment of stakeholder
concerns from a “risk” perspective
■ the hiring and training of community liaison officers
■ consultation processes designed to meet the company’s own
policies and/or compliance requirements of lenders and regulators
■ input and suggestions received from stakeholders on project
design and proposed mitigation measures
■ grievance mechanisms that capture and respond to stakeholder
concerns
■ the involvement of local stakeholders in project monitoring
■ reporting information to stakeholders
(Part Two of this handbook identifies some of the key management
tasks for each phase of the project cycle.)
Most importantly, stakeholder engagement should be managed
as one would manage any other business function — with clearly
defined objectives and targets, professional, dedicated staff,
established timelines and budget, and senior management
responsibility and oversight. Some good practice principles for
managing stakeholder engagement processes are given below.
✔Coordinate activities and assign overall responsibility
Over the life of the project, affected communities and other interested
parties will likely interact with a variety of representatives from
within the project company. It is essential that this diverse set of
engagement activities be coordinated. Consistency of information
Consistency of information conveyed to
stakeholders by different teams or business
units within the company is im
conveyed to stakeholders by different teams or business units within
the company is important, as is keeping track of such activities in
order to reduce inefficiencies, confusion, and conflicting messages
or commitments. This is usually best achieved by giving a senior
manager overall responsibility for stakeholder engagement. This
high-level oversight not only helps to underscore the importance
of the function, but is needed in order to effectively implement the
strategy and coordinate the various activities across the company.
✔Hire, train, and deploy the right personnel
Initial stakeholder analysis will provide you with a sense of the type
of stakeholder groups the project will need to engage during different
phases of the project cycle. Engaging different types of
stakeholders requires different skills and staffing considerations.
For example, engaging with local communities might require one
or more field-based community liaison officers, whereas engagement
with government officials or local, national, and international
organizations will likely require different skill sets and more direct
involvement of senior managers. For projects where the stakeholder
engagement process is likely to be complex or sensitive, consider
bringing in social advisors or other expert staff to help design and
facilitate the process and assist with participatory methodologies
and other specialized techniques.
When hiring community liaison staff, consider people who will be
able to develop and maintain good working relationships with the
When hiring community liaison staff,
consider people who will be able to
develop and maintain good working
relationships with the local communities.

local communities. Since their job will involve listening and responding
to local concerns and suggestions, qualities to look for include:
■ good people and communication skills
■ a good understanding of the local language and
community/cultural dynamics
■ open-mindedness and respect for the views of others
■ a solution-oriented approach
■ a high integrity/degree of trustworthiness
■ a genuine commitment to the position and its goals
✔Create clear reporting lines between the community
liaison function and senior management
In order to be effective, community liaison officers need to have the
authority to negotiate on behalf of the company. This requires a
clear reporting structure and clarification as to which decisions they
can take unilaterally, and which are to be passed on to higher levels
within the company. Direct reporting lines also enable senior managers
to more effectively control risks by being kept informed of this
type of field-level information in a timely manner. The more likely it is
that the concerns of local stakeholders might pose a risk or reputa

BALANCE SHEET

In financial accounting, a balance sheet or statement of financial position is a summary of the financial balances of a sole proprietorship, a business partnership or a company. Assets, liabilities and ownership equity are listed as of a specific date, such as the end of its financial year. A balance sheet is often described as a "snapshot of a company's financial condition".[1] Of the four basic financial statements, the balance sheet is the only statement which applies to a single point in time of a business' calendar year.

A standard company balance sheet has three parts: assets, liabilities and ownership equity. The main categories of assets are usually listed first, and typically in order of liquidity.[2] Assets are followed by the liabilities. The difference between the assets and the liabilities is known as equity or the net assets or the net worth or capital of the company and according to the accounting equation, net worth must equal assets minus liabilities.[3]

Another way to look at the same equation is that assets equals liabilities plus owner's equity. Looking at the equation in this way shows how assets were financed: either by borrowing money (liability) or by using the owner's money (owner's equity). Balance sheets are usually presented with assets in one section and liabilities and net worth in the other section with the two sections "balancing."

A business operating entirely in cash can measure its profits by withdrawing the entire bank balance at the end of the period, plus any cash in hand. However, many businesses are not paid immediately; they build up inventories of goods and they acquire buildings and equipment. In other words: businesses have assets and so they can not, even if they want to, immediately turn these into cash at the end of each period. Often, these businesses owe money to suppliers and to tax authorities, and the proprietors do not withdraw all their original capital and profits at the end of each period. In other words businesses also have liabilities.


small and home business planing

Starting a small business, or even thinking about starting a small business, can be a daunting task. Many of us have great ideas, but don't quite know what to do to turn them into reality. That's where we come in. Our business website will hopefully provide you with some useful free business mentoring, business advice and most importantly, direction on your small business plan. Hopefully by the time you are ready to launch your startup business you will be armed with enough business basics to be a successful entrpreneur.

It doesn't matter whether you are opening a small retail store, a financial planning advisory business or your own home based internet business, you need to have a business plan. You need to know how to start, where you are going and how you are going to get there. We can help you with your marketing, your training and help keep you stress free.


Our ten steps to blast off will put you on the right track and make sure you have done all the right things before you spend your hard earned money, mortgage your home, sell the kids or beg from complete strangers.

If you are a successful small business owner, or know someone who is, perhaps we can profile them on our success stories page. Everyone loves free publicity!

More and more articles will be finding their way onto our site and if you would like to know when updates are made check out the whats new section of our site or subscribe to our newsletter.


We’ve provided some tools for you to use, such as a free business plan template and some free basic cash flow sheets. Did I mention that they are free….thats right free!!!! Keep an eye out as more get added.

Need help and advice? Because many heads are better than one, you can post your questions in our free forum and someone (maybe even you) will answer them.

You can also visit the contact page and drop us an email. We gaurantee we will answer every email with no strings attached; that's right, there is no expectation for payment, subscription or any other monetary exchange.

We are currently offering a some great giveaways if you sign up to iPage webhosting. Check out the deals section.


All we ask for in return for this wonderful service is that when you have made your first million, you think of us and tell everyone how brilliant we are!

Pronouns dan gerund

Pronouns

Pronoun atau kata ganti adalah kata-kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Ada 5 jenis kata ganti orang, yaitu yang berfungsi sebagai subject (Subject Pronouns), sebagai object (object pronoun), sebagai adjective (possessive adjectives), untuk menyatakan kepunyaan (possessive pronouns), dan untuk menyatakan refleksi diri (reflexive atau reciprocal pronouns). Kelima pronoun tersebut disajikan pada tabel berikut.

Subject

Pronouns

Object

Pronouns

Possessive Adjectives

Possessive Pronouns

Reciprocal Pronouns

I

You (singular)

You (plural)

We

They

He

She

It

me

you

you

us

them

him

her

it

my

your

your

our

their

his

her

its

mine

yours

yours

ours

theirs

his

hers

its

myself

yourself

yourselves

ourselves

themselves

himself

herself

itself

A. Penggunaan subject pronoun.

Subject pronoun adalah kata ganti yang berfungsi sebagai subject.

  • I, you, we, they, he, dan she digunakan untuk mengganti orang. Selain itu, “they ” juga digunakan untuk menggantikan plural nouns. He dan she juga dapat digunakan untuk menggantikan hewan, khususnya hewan peliharaan. Dan khusus untuk “she ‘ juga dapat digunakan untuk menggantikan kapal laut.
  • “It ” untuk menggantikan benda mati dan tumbuhan tunggal.
  • He, she dan it adalah singular subject (orang ketiga tunggal) yang selalu diikuti oleh singular verb.

Penggunaan subject pronoun ada 4, yaitu:

a. Pada umumnya subject pronoun diletakkan di awal kalimat (sebelum verb).

Contoh:

  1. I love you.
  2. He is my brother.
  3. She likes writing a poem. (Dia suka menulis puisi).
  4. Two cars were reported stolen last night. They haven’t been found yet. (Dua mobil dilaporkan dicuri tadi malam. Mereka (kedua mobil itu) belum ditemukan).
  5. You have to buy a good English dictionary. (Kamu harus membeli sebuah kamus bahasa Inggris yang baik).
  6. We planted a rose plant last month. It is growing well now. (Kami menanam sebuah tanaman mawar sebulan yang lalu. Dia (tanaman mawar itu) sedang tumbuh dengan baik sekarang).

b. (it/that/this/these/those/there) + (to be) + subject pronoun

Dalam pola-pola seperti ini, it, that, this, these, those dan there hanya berfungsi sebagai pseudo-subject (subject semu). Subject yang sebenarnya adalah nouns setelah to be. Olehnya itu, pronoun yang tepat digunakan setelah to be adalah subject pronoun.

Contoh:

  1. It was I who broke the mirror. (Adalah saya (sayalah) yang memecahkan cermin itu).
  2. There is he here now. You should come here quickly if you want to meet him. (Ada dia di sini sekarang. Kamu harus datang ke sini dengan cepat jika kamu ingin bertemu dia).
  3. This is I. I am just an ordinary person. (Inilah saya. Saya hanyalah seorang manusia biasa).

c. Setelah expression as… as dalam kalimat equal comparison.

Contoh:

  1. He is as smart as she. (Dia (cowok) sama pintarnya dengan dia (cewek).
  2. Maria has the same preference as they. (Maria punya kesukaan yang sama dengan mereka).

c. Setelah than dalam kalimat unequal comparison.

Contoh:

  1. I am smarter than he. (Saya lebih pintar dari dia).
  2. They study harder than she. (Mereka belajar lebih giat dari dia).

d. Setelah different from.

  1. We are different from they. (Kita beda dengan mereka).
  2. Although they are twins, she is different from he. (Walaupun mereka kembar, dia (cewek) beda dengan dia).

Note: In speaking (informal occasion), pronoun pada kalimat-kalimat di poin b – d lebih sering dinyatakan dengan object pronoun, menjadi:

  1. It was me who broke the mirror.
  2. He is as smart as her.
  3. I am smarter than him.
  4. We are different from them. dan seterusnya.

Walaupun lebih sering digunakan secara informal, penggunaan object pronoun ini (poin b-d) dianggap gramatically incorrect. Jadi, jika anda ikut ujian TOEFL atau test lainnya selalu pilih subject pronoun, bukan object pronoun.

Contoh kalimat tambahan penggunaan subject pronoun dapat dibaca di topik : Subject kalimat.

B. Penggunaan object pronoun

Object pronoun adalah kata ganti yang berfungsi sebagai object dan diletakkan setelah verb.

Contoh:

  1. Yeyes gave me a piece of cake (Yeyes memberi saya sepotong kue)
  2. Yeyes gave you a piece of cake, too. (Yeyes memberi kamu sepotong kue juga)
  3. Yeyes did not give him a piece of cake. (Yeyes tidak memberi dia sepotong kue).
  4. I like her. (Saya suka dia).
  5. Do you like your new bicycle? Yes, I like it very much. (Apakah kamu suka sepeda barumu? Ya, saya menyukainya dengan sangat)
  6. Koko helped us clean the house. (Koko membantu kami membersihkan rumah).
  7. Yeyes taught him to do his homework. (Yeyes mengajarinya mengerjakan PR).
  8. Didit saw us on the football field. (Didit melihat kita di lapangan sepakbola)
  9. She hates me because I am very, very naughty. (Dia membenciku karena saya sangat,sangat jahil).

C. Penggunaan possessive adjective

Pronoun ini berfungsi sebagai kata sifat, yaitu untuk menerangkan kepemilikan terhadap nouns. (The nouns belong to whom? = nouns itu milik siapa?)

Contoh:

  1. This is my house. (Ini adalah rumahku).
  2. That is his house.
  3. This is your dictionary. (Ini adalah kamusmu)
  4. We all like our teacher.
  5. Didit and Yeyes are saving some of their money to buy a birthday gift.
  6. That is your book.
  7. This is their clean class.
  8. That is our television.
  9. This is my new bag.
  10. That is her big house.

D. Penggunaan possessive pronoun

Kata ganti ini juga menyatakan kepemilikan sesuatu benda. Perbedaannya dengan possessive adjectives adalah terletak pada kata bendanya yang tidak disebutkan lagi karena sudah tersirat di dalam kata ganti ini.

Contoh:

  1. This house is mine. (rumah ini adalah rumahku).
  2. That house is his. (rumah itu adalah rumahnya).
  3. This dictionary is yours. (kamus ini adalah kamusmu).
  4. I like your shoes but I don’t like mine. (Saya suka spatumu, tapi saya tidak suka sepatuku).
  5. Those books are his now. (Buku-buku itu adalah buku-bukunya sekarang).
  6. This new bag is mine. (Tas baru ini adalah tasku).
  7. That television is ours. (TV itu adalah TV kami).
  8. These beautiful cars are theirs. (Mobil-mobil cantik ini adalah mobil-mobil mereka).
  9. That pencil is yours. (Pensil itu adalah pensilmu).
  10. This dictionary is his. (Kamus ini adalah kamusnya).

Note: In speaking, noun setelah “this, that, these dan those” sering dihilangkan. Lawan bicara sudah paham maksudnya karena noun-nya sudah diacu sebelumnya, plus adanya body language. Contoh-contoh di atas dapat dinyatakan dengan:

  1. This is mine
  2. That’s yours
  3. Those are his now, dan seterusnya.

E. Penggunaan reflexive (reciprocal) pronoun

Reflexive atau reciprocal pronoun ini digunakan untuk merefleksikan diri dan untuk mengeraskan arti orang atau benda yang diacunya.

Contoh:

  1. I hate myself. (Saya benci diriku sendiri).
  2. You only love yourself. (Kamu hanya cinta dirimu sendiri).
  3. You all have to help yourselves. (Kamu semua harus membantu diri kamu sendiri).
  4. We have to discipline ourselves. (Kita harus mendisiplinkan diri kita sendiri).
  5. She must be angry to herself. (Dia harus marah pada dirinya sendiri).
  6. He gives himself a little more time to rest. (Dia memberi dirinya sendiri sedikit lebih banyak waktu untuk beristirahat).
  7. They are proud of themselves. (Mereka bangga pada diri mereka sendiri).
GERUND

Yang dimaksud dengan gerund adalah verb1+ing yang difungsikan sebagai noun (kata benda). Misalnya: killing, receiving, answering, playing, studying, dst. Dalam kalimat, gerund dapat digunakan sebagai subject, object, dan modifier.

A. Gerunds as Subjects

Penggunaan gerund sebagai subject kalimat sudah dibahas pada sentence components tentang subject kalimat. Untuk merefresh memori anda, perhatikan contoh berikut:

  1. Having a lot of money is better than having a little. (Punya banyak uang lebih baik dibanding punya sedikit uang).
  2. Writing and speaking are two different aspects in a language. (Menulis dan berbicara adalah 2 aspek yang berbeda dalam sebuah bahasa).
  3. Dropping out of school has caused him hard to find a good job. (Putus sekolah telah membuat dia sulit mendapatkan pekerjaan yang layak/bagus).

B. Gerunds as Objects

Jika verb mengikuti verb lainnya atau mengikuti prepositions, maka verb yang mengikuti ini berfungsi sebagai object kalimat.

1. Setelah verbs

Seperti halnya pada infinitive, gerund juga dapat mengikuti verbs tertentu, seperti pada pola kalimat berikut:

Subject + verb + gerund

Berikut adalah verbs yang langsung diikuti oleh gerund.

admit (mengakui)

appreciate (menghargai)

avoid (menghindari)

can’t help

consider (mempertimbangkan)

complete (menyelesaikan)

delay (menunda)

deny (menyangkal)

enjoy (menikmati)

finish (menyelesaikan)

mind (keberatan)

miss (merindukan)

postpone (menunda)

practice (berlatih)

quit (berhenti)

recall (mengingat)

regret (menyesali)

report (melaporkan)

resent (menyesali)

resist (bersikeras)

resume (memulai lagi)

risk (mengambil resiko)

suggest (menyarankan)

begin (mulai)

can’t stand (tidak tahan)

continue (melanjutkan)

dislike (tidak suka)

dread (takut)

hate (benci)

like (suka)

love (cinta)

prefer (lebih suka)

start (mulai)

stop (berhenti)

remember (ingat)

forget (lupa)

Note:

a) Verbs pada baris pertama selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitives). Can’t help di sini berarti “not able to avoid a situation, or stop something from happening “.

b) Verbs pada baris kedua selain diikuti oleh gerund juga dapat diikuti oleh infinitive dengan makna sama dengan bentuk gerund-nya. (Lihat contohnya pada infinitive).

c) Verbs pada baris ketiga juga dapat diikuti oleh infinitive, tetapi maknanya berbeda dengan bentuk gerund-nya. Lihat contah 8, 9 & 10 dan bandingkan perbedaan maknanya dengan contoh pada infinitive).

Contoh:

  1. Has Ryan admitted killing eleven people yet? (Apakah Ryan telah mengakui membunuh 11 orang?).
  2. I appreciated being given suggestions by her. (Saya menghargai diberi saran-saran oleh dia).
  3. Tony always avoids answering my questions. (Tony selalu menghindar menjawab pertanyaan-pertanyaan saya).
  4. I enjoyed being with you last night. (Saya menikmati bersama dengan kamu tadi malam).
  5. Have you finished reading the book yet? (Apakah kamu telah selesai membaca buku itu?)
  6. They prefer playing football to studying. (Mereka lebih milih/suka main sepakbola daripada belajar). Note: Verb prefer jika diikuti oleh gerund, pola kalimatnya berbeda dengan jika diikuti oleh invinitive.
  7. I can’t help worrying about the upcoming exam. (Saya tidak bisa berhenti mengkhawatirkan ujian yang segera/sudah dekat itu).
  8. I want to stop smoking. (Saya mau berhenti merokok). Dalam kalimat ini, subject I berkeinginan untuk tidak merokok-merokok lagi.
  9. My brother always remembers locking his car. (Kakak saya selalu ingat mengunci mobilnya). Selama ini, mobilnya belum pernah dalam keadaan tidak terkunci. Note: Gunakan gerund setelah verb remember jika aktivitasnya sudah dilakukan in the past.
  10. My brother never forgets locking his car. (Kakak saya tidak pernah lupa mengunci mobilnya). Sama dengan contoh 7, selama ini, mobilnya belum pernah dalam keadaan tidak terkunci. Note: Gunakan gerund setelah verb forget jika aktivitasnya sudah dilakukan in the past.

2. Setelah prepositions

Sebelum diikuti oleh gerunds, prepositions (kata depan) biasanya mengikuti verbs, adjectives, atau nouns. Perhatikan pola berikut:

Subject

verb

adjective

noun

preposition

gerund

a. Verbs + prepositions + gerunds

Phrase pada table berikut adalah verbs + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.)

approve of (menyetujui)

be better off (lebih baik)

give up (berhenti)

put off (memadamkan)

think about (memikirkan)

think of (memikirkan)

worry about (mencemaskan)

succeed in (berhasil)

count on (percaya pada)

depend on (tergantung pada)

insist on (bersikeras pada)

keep on (meneruskan)

rely on (tergantung pada)

object to (keberatan)

look forward to (mengharapkan)

confess to (mengakui)

Note: Walaupun diikuti oleh preposition to, phrase pada baris kedua selalu diikuti oleh gerund. So, jangan dibingungkan dengan infinitive.

Contoh:

  1. He gave up smoking because of his doctor’s advice. (Dia berhenti merokok karena saran dokternya).
  2. Jenny insisted on buying that cellphone instead of this one. (Jenny bersikeras untuk membeli HP itu daripada HP ini).
  3. Have you ever thought of studying abroad? (Pernahkah kamu berfikir untuk belajar di luar negeri?)
  4. After a long trial and error, he finally succeeded in fixing his laptop. (Setelah lama mencoba-coba, dia akhirnya berhasil memperbaiki laptopnya).
  5. My older sister objected to not being allowed to go out wit her friends. (Kakak saya keberatan tidak diijinkan keluar rumah dengan teman-temannya).
  6. I am looking forward to seeing you soon. (Saya (sedang) sangat menantikan untuk bertemu denganmu segera). INCORRECT jika: I am looking forward to see you soon.
  7. No one has confessed to stealing my money yet. (Tak seorang pun yang telah mengaku mencuri uang saya). INCORRECT jika: No one has confessed to steal my money yet.

b. Adjectives + prepositions + gerunds

Phrase pada table berikut adalah adjectives + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.)

accustomed to (terbiasa dengan)

intent on (bermaksud)

afraid of (takut pada)

interested in (tertarik dengan)

capable of (bisa/mampu)

successful in (sukses pada)

fond of (gemar pada)

tired of (lelah akan)

Contoh:

  1. Will you be capable of finishing your work by noon tomorrow? (Apakah kamu (akan) bisa menyelesaikan pekerjaanmu sebelum jam 12 siang besok?).
  2. Are you afraid of sleeping in the dark? (Apakah kamu takut tidur dalam keadaan gelap?).
  3. I am tired of studying all day long. Let’s go out to have fun. (Saya lelah (karena) belajar seharian. Ayo kita cari kesenangan di luar).
  4. Judith is fond of singing while taking a shower. (Judith gemar menyanyi ketika sedang mandi shower).
  5. Bobby is accustomed to buying roses for his girlfriend. (Bobby terbiasa membeli mawar untuk pacarnya).

c. Nouns + prepositions + gerunds

Phrase pada table berikut adalah nouns + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.)

choice of (pilihan)

excuse for (alasan kenapa)

intention of (maksud)

methods for/of (metode untuk)

possibility of (kemungkinan akan)

reason for (alasan dari)

Contoh:

  1. The teacher gave us a choice of taking another exam. (Guru itu memberi kita pilihan untuk mengikuti ujian lagi).
  2. I am so sorry. I had no intention of hurting your feeling. (Saya sangat menyesal. Saya tidak punya maksud untuk menyakiti hatimu).
  3. He always has an excuse for being late. (Dia selalu punya alasan kenapa (dia) telat).
  4. There is no possibility of recruiting new employees during recession we are facing now. (Tidak ada kemungkinan untuk merekrut pegawai baru selama resesi yang sedang kita hadapi sekarang).
  5. Have you found the best method for improving your English yet? (Apakah kamu sudah menemukan metode terbaik untuk meningkatkan (kemampuan) bahasa Inggris kamu?)
  6. Your reason for getting bad grades is a big nonsense. (Alasan kamu kenapa nilai-nilai kamu jelek adalah omong kosong/bualan belaka).

C. Gerunds as Modifiers

Sering kita temukan kalimat yang menggunakan modifier berupa clause (i.e. prepositions + S + V). Jika subject dari main clause dan modifier tersebut sama, subject dari modifier tersebut dapat dihilangkan, tetapi verbnya berubah menjadi gerund.

Contoh:

  1. After doing the homework, I will play football. = After I do my homework, I will play football.
  2. Cats usually snore while sleeping. = Cats usually snore while they ( the cats) are sleeping.
  3. I had had a very bad English before reading these articles. = I had had very bad English before I read these articles.
  4. Besides watching movies, I like reading novels. = Besides I like watching movies, I like reading novels.
  5. Because of not studying well, I didn’t pass the test. = Because I didn’t study well, I didn’t pass the test. Note: Penggunaan because of dan because adalah berbeda. Can you see the difference?

D. Penggunaan (pronoun/noun) sebelum gerunds

Pada pola-pola di atas, sebelum gerund juga dapat disisipi pronoun dalam bentuk possessive adjectives (i.e. my, your, his, her, its, their, our) atau oleh noun dalam bentuk possessive (i.e. noun+’s, misalnya: John’s, Rini’s, Indonesia’s, ect).

Subject

verb

(pronoun/noun) in possessive form

gerund

Subject

verb

adjective

noun

prepositions

-

-

prepositions

Note: Perhatikan perbedaan pronoun yang digunakan pada infinitive.

Contoh:

  1. We are looking forward to your coming next week. (Kami sangat menantikan kedatanganmu minggu depan).
  2. My father doesn’t approve of my brother’s marrying her. (Ayah saya tidak menyetujui kakak saya mengawini dia).
  3. They resented the teacher’s not announcing the exam sooner. (Mereka menyesalkan pak guru yang tidak mengumumkan ujian lebih awal).
  4. He objected to my calling his girlfriend last night. (Dia keberatan atas telpon yang saya lakukan ke pacarnya tadi malam).
  5. We all regret Danny’s not going to school anymore. (Kita semua menyesalkan Danny yang tidak sekolah lagi).
  6. Before my sister’s leaving for Bali next week, my parents are going to have a small gathering at home this weekend. (Sebelum saudara perempuan saya berangkat ke Bali minggu depan, orang tua saya akan mengadakan acara ngumpul di rumah akhir pekan ini).
  7. After his confessing to using drugs, Maria didn’t want to see him again. (Setelah dia mengaku menggunakan narkoba, Maria tidak ingin bertemu dia lagi).

Negative form Gerunds

Bentuk negative gerunds dibuat dengan dengan menempatkan adverb NOT di depan gerund tersebut.

Contoh:

  1. She regretted not seeing her boyfriend last weekend.(Dia menyesal tidak bertemu pacarnya akhir pekan lalu).
  2. Students are usually worried of not getting good grades. (Murid biasanya cemas tidak akan mendapatkan nilai bagus).
  3. The criminal insisted on not telling the truth even though the policemen had tortured him. (Penjahat itu bersikeras tidak menceritakan yang sebenarnya walaupun polisi telah menyiksanya)