love in plores!!!

love in plores!!!
kampusQu

Minggu, 15 April 2012

Pelajaran Berharga dari Pak Raden

Mungkin sudah banyak yang membahas mengenai nasib Pak Raden yang tidak bisa menerima royalti di hari tuanya. Saya pun turut prihatin akan nasib beliau. Semoga urusan royalti ini akan berakhir indah untuk Pak Raden bersama si Unyil-nya dan menjadi pelajaran berharga akan pentingnya mengurus royalti dari hasil karya anak bangsa.

Di sisi lain, ada satu pelajaran berharga yang dapat kita tarik dari pengalaman hidup Pak Raden khususnya dan para artis ‘sepuh’ yang kini sudah tidak lagi bersinar. Sebut saja Kris Biantoro yang di masa tuanya digerogoti penyakit gagal ginjal. Laila Sari yang hidup pas-pasan di sebuah rumah sempit di pinggiran kota Jakarta. Yati Surachman yang sudah membintangi banyak sekali film maupun sinetron. Atau Aminah Cendrakasih yang pada masa tuanya masih berperan sebagai Emak di sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Mungkin ketika masih berjaya dan bergelimang harta banyak artis yang sama sekali tidak membayangkan seperti apa masa tua mereka. Karena mudah sekali mendapat uang yang berlimpah, sebagian besar suka menghambur-hamburkan uang sebagai bagian dari gaya hidup selebritis. Padahal bila seorang artis sudah tidak ‘laku’ lagi, ia tak akan mendapatkan uang pensiun atau pesangon layaknya pegawai.

Hanya sebagian kecil selebritis yang sadar akan nasib mereka di masa tua. Artis smart ini mempersiapkan investasi untuk persiapan bila mereka sudah kehilangan pamor. Sebut saja Inul Daratista yang dulu sempat ‘booming’ dengan goyangan ngebornya. Sebelum pamornya jauh merosot, Inul sudah menginvestasikan hartanya untuk rumah karaoke keluarga “Inul Vizta’ yang menjamur di beberapa kota. Titi Kamal, yang punya bisnis restoran dan butik. Anjasmara yang kini sibuk di belakang layar sebagai produser film. Atau Dude Harlino yang bekerjasama dengan beberapa teman artisnya membuka restoran Jepang. Patut diacungi jempol untuk para artis ini. Karena banyak sekali artis yang terbiasa hidup glamour, ketika jatuh miskin menjadi stress bahkan jatuh ke dalam jeratan narkoba. Naudzubillahimindzaalik.

Lalu bagaimana dengan kita yang nota bene bukan artis? Apakah kita perlu juga berinvestasi? Tentu saja kita tak boleh kalah dengan para artis smart ini. Karena pegawai dari perusahaan besar sekali pun, mau tak mau akan pensiun juga suatu saat nanti. Kalau sudah pensiun, tentu saja penghasilan akan merosot drastis. Itu kalau perusahaan memberikan uang pensiun atau pesangon. Kalau tidak?

Sesedikit apa pun punya uang simpanan itu perlu. Semakin banyak semakin bagus. Bila memungkinkan untuk berinvestasi, tunggu apalagi? Banyak sekali ragam investasi yang bisa kita pilih. Bisa berupa bisnis: restoran, butik, toko, atau perusahaan jasa. Bisa juga berupa benda: tanah, rumah, emas batangan, dinar, atau pun asuransi. Bagaimana dengan kendaraan? Menurut saya kendaraan bukanlah benda investasi karena harganya cenderung menurun setiap tahunnya. So, perlu bersikap bijaksana dalam mempergunakan uang. Selagi mampu tak ada salahnya untuk berinvestasi.

Roda kehidupan akan terus berputar dan siapa yang tak siap akan tergilas olehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar